PERBANDINGAN STANDAR AKUNTANSI DI 5 NEGARA DI DUNIA
1.
Negara Jepang
Akuntansi dan
Pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik
dan internasional, untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus memahami
budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan Jepang saling
memiliki akuitas saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki
perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi
industri yang meraksasa – yang disebut sebagai keiretsu .
Modal usaha keiretsu,
ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi struktural yang dilakukan
Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis
keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong
dilakukannya evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.
a.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional
masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di Jepang.
Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang – undang : Hukum Komersial,
Undang-undang pasar modal dan Undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Hukum
komersial diatur oleh Kementrian Kehakiman (MOJ), hukum tersebut merupakan inti
dari regulasi akuntansi di Jepang dan paling memiliki pengaruh besar.
Perusahaan milik
publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang undang pasar modal
yang diatur oleh kementrian keuangan dibuat berdasarkan Undang-undang pasar
modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama masa
pendudukan AS setelah perang dunia II Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan
informasi dalam pengambilan keputusan.
b.
Pelaporan
Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk
menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan
pemegang saham, yang berisi hal-hal berikut :
1)
Neraca
2)
Laporan Laba rugi
3)
Laporan Usaha
4)
Proposal atas Penentuan Penggunaan
(apropriasi) Laba ditahan
5)
Skedul Pendukung
6)
Perusahaan yang mencatatkan
sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan Undang-undang pasar
modal yang secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan Hukum
komersial ditambah dengan laporan arus kas.
c.
Pengukuran
Akuntansi
Hukum komersial
mewajibkan perusahaan perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi,
perusahaan yang mencatat saham harus menyusun laporan konsolidasi sesuai dengan
SEL. Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi
dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya. Anak
perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak
langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya. Meskipun metode
penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan usaha
umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang
diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode ekuitas digunakan
untuk mencatat usaha patungan.
2.
Negara
Belanda
Akuntansi di Belanda
memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi
dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik profesiona
yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya
berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak
merupakan dua aktivitas terpisah.
Akuntansi Belanda
bersedia untuk mempertimbangkan ide-ide dari luar. Belanda merupakan salah satu
pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan
keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik
yang dapat diterima.
a.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi di Belanda
tetap liberal sehingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan
diberlakukan, Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit wajib.
Undang-undang tersebut juga mendorong pembentukan kelompok Studi Akuntansi Tiga
Pihak (Tripaartif) (yang digantikan oleh Dewan Pelaporan Tahunan pada Tahun 1981)
Dewan pelaporan
Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima
(bukan diterima) secara umum, Dewan tersebut memiliki anggota berasal dari tiga
kelompok yang berbeda :
1)
Penyusunan laporan keuangan
(perusahaan)
2)
Pengguna laporan keuangan
(perwakilan serikat buruh dan analis keuangan)
3)
Auditor laporan keuangan (institut
Akuntansi Terdaftar Belanda atau NivRA)
b.
Pelaporan
Keuangan
Kualitas pelaporan
keuangan Belanda sangat seragam, laporan keuangan wajib harus disusun dalam
bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat
diterima. Laporan Keuangan harus memuat hal-hal berikut :
1)
Neraca
2)
Laporan Laba Rugi
3)
Catatan-catatan
4)
Laporan Direksi
5)
Informasi lain yang
direkomendasikan
c.
Pengukuran
Akuntansi
Metode yang digunakan
adalah metode pembelian, goodwill merupakan perbedaan antara biaya akusisi
dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli. Fleksibilitas Belanda
dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan
nilaii kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang
disusutkan. Karena perusahaan – perusahaan Belanda Memiliki Flesibilitas dalam
menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk
melakukan perataan laba. Pos –pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi
dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal
ini antara lain :
1)
Kerugian akibat bencana yang tidak
mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan
2)
Kerugian akibat nasionalisasi atau
sejenis penyitaan lainnya
3)
Onsekuensi akibat restrukturisasi
keuangan
3.
Negara
Inggris
Warisan Inggris bagi
dunia sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang
mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian
hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan benar dan wajar) juga berasal
dari Inggris.
a.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah
hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan
lima prinsip dasar akuntansi :
1)
Pendapatan dan beban harus
ditandingkan menurut dasar akrual
2)
Pos aktiva dan kewajiban secara
terpisah dalam setiap kategori aktiva, dan kewajiban dinilai secara terpisah
3)
Prinsip konservatisme
4)
Penerapan kebijakan akuntansi yang
konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan
5)
Prinsip kelangsungan usaha
diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi
Undang-undang tersebut berisi aturan penilaian yang luas dimana
akun-akun dapat ditentukan berdasarkan biaya historis atau biaya kini.
b.
Pelaporan
Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di
dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup :
1)
Laporan Direksi
2)
Laporan Laba dan Rugi dan Neraca
3)
Laporan Arus Kas
4)
Laporan Total Keuntungan dan
Kerugian yang diakui
5)
Laporan Kebijakan akuntansi
6)
Catatan atas Referensi dalam
Laporan Keuangan
7)
Laporan Auditor
c.
Pengukuran
Akuntansi
Inggris
memperbolehkan baik metode akusisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk Penggabungan
usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu ketat
sehingga hampir tidak pernah digunakan.
Pada Tahun 2003,
Departemen perdagangan dan Perindustrian mengumumkan bahwa mulai bulan Januari
2005, Seluruh perusahaan Inggris diperbolehkan untuk menggunakan IFRS, selain
GAAP
4.
Negara Cina
Akuntansi di Cina
memiliki sejarah panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggungjawaban
dimulai pada masa Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi
digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian dikalangan
bangsawan.
Karakteristik utama
akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian Republik Rakyat Cina yang
menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan
prinsip – prinsip Marxisme dan pola – pola yang dianut Uni Soviet.
a.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Komite Standar
akuntansi Cina bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi. Proses
penetapan standar ini mencakup pembagian tugas melakukan penelitian kepada
sejumlah gugus tugas. Anggota CASC terdiri dari para ahli yang berasal dari
kalangan akademisi, dan kelompok – kelompok utama lainnya yang berhubungan
dengan perkembangan akuntansi di Cina. CASC telah menerbitkan standar akuntansi
terhadap masalah – masalah seperti laporan arus kas, restrukturisai utang,
pendapatan, transaksi nonmoneter, kontijensi dan sewa guna usaha.
b.
Pelaporan
Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari :
1)
Neraca
2)
Laporan laba Rugi
3)
Laporan Arus kas
4)
Catatan atas laporan keuangan
5)
Penjelasan kondisi keuangan
Laporan
tambahan diwajibkan untuk mengungkapkan penurunan nilai aktiva, perubahan
direktur permodalan daan penyisihan laba. Laporan keuangan harus dikonsolidasikan,
bersifat komparatif, dalam bahasa Cina dan dinyatakan dalam mata uang Cina,
renmibi. Laporan keuangan tahunan harus diaudit oleh seorang CPA Cina.
c.
Pengukuran
Akuntansi
1)
Metode akuisisi (pembelian)
digunakan untuk mencatat penggabungan usaha.
2)
Goodwill harus dihapusbukukan
selama tidak lebih dari 10 tahun.
3)
Konsolidasi proporsional digunakan
untuk usaha patungan.
4)
Akun – akun anak perusahaan
dikonsolidasikan apabila kepemilikan melebihi 50% dan atau terdapat kekuatan
untuk mengendalikan.
5)
Biaya historis merupakan dasar
untuk menilai aktiva berwujud, revaluasi aktiva tidak diperkenankan.
6)
Aktiva berwujud didepresiasikan
selama perkiraan masa manfaat, umumnya sengan metode garis lurus.
7)
Metode depresiasi dipercepat dan
unit produksi juga diperbolehkan.
8)
Persediaan dinilai sebesar yang
lebih rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar dan metode FIFO, LIFO dan
rata – rata tertimbang merupakan yang diperbolehkan.
9)
Aktiva tidak berwujud yang dibeli
juga dicatat berdasarkan harga perolehannya dan diamortisasi selama masa
manfaat.
10) Aktiva
tidak berwujud juga dicatat berdasarkan biaya dan diamortisasi selama tidak
lebih dari 10 tahun.
11) Perusahaan
yang memperoleh hak untuk menggunakan tanah dan hak property industrial
menyajikannya sebagai aktiva tidak berwujud.
12) Penelitian
dan pengembangan boleh dikapitalisasikan jika terkait dengan proyek – proyek
yang telah berhasil diselesaikan dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa yang
akan datang.
5.
Negara
Australia
Australian Accounting
Standards Board (AASB) adalah lembaga pemerintah Australia yang mengembangkan
dan memelihara standar pelaporan keuangan yang berlaku untuk entitas di sektor
swasta dan publik dari ekonomi Australia.
AASB mempunyai
tanggung jawab untuk membuat standar baik sektor publik maupun sektor pribadi
dan bebas untuk mencari tim dan staf. The AASB menggunakan kerangka kerja
konseptual, yang meliputi Laporan Akuntansi Konsep (SAC 1 Definisi Pelapor dan
SAC 2 Tujuan Tujuan Umum Pelaporan Keuangan) yang dikembangkan oleh mantan AASB
dan Sektor Publik Dewan Standar Akuntansi (PSASB), untuk mengevaluasi usulan
standar akuntansi.
Berdasarkan
Corporations Act 2001 Australia, banyak entitas harus menerapkan Standar
Akuntansi Australia ketika menyiapkan laporan keuangan mereka. Beberapa entitas
sektor publik wajib menerapkan Standar Akuntansi Australia dengan salah satu
undang-undang Persemakmuran, negara bagian atau wilayah, melalui petunjuk
khusus untuk pembuat atau pelaporan kerangka kerja yang ditetapkan pedoman atau
peraturan.
Anggota CPA Australia, The Institute of Chartered Accountants di
Australia dan National Institute Akuntan memiliki kewajiban profesional untuk
mengambil semua langkah yang wajar dalam kekuasaan mereka untuk memastikan
bahwa entitas dengan yang mereka terlibat sesuai dengan Standar Akuntansi
Australia ketika mempersiapkan keuangan mereka untuk tujuan umum laporan.
Sejak tahun 2002,
AASB mengadopsi Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) untuk periode
pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2005.
Pada bulan Juli 2004, AASB mengadopsi sejumlah standar yang
berlaku dari tahun 2005, termasuk:
1)
Standar Akuntansi Australia yang
mengadopsi Standar IASB
2)
Standar AASB yang mendukung
Standar Akuntansi Australia yang mengadopsi IASB
3)
Standar AASB Lain yang berlaku
untuk entitas jenis tertentu
GAAP Australia dibuat
untuk membantu pengguna antara lain, pemerintahan, auditor, pengguna,
regulator, akademisi, dan mahasiswa. Dalam kesempatan kali ini penulis
bermaksud menyajikan data yang didapat dari Kementerian Keuangan Australia
mengenai standar akuntansi akrual.
STANDAR AKUNTANSI
TERBAIK DI DUNIA ADALAH AMERIKA SERIKAT
(US GAAP)
Upaya “harmonisasi” akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum
Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Penggunaan antara 2 badan
penyusun standar akuntansi dunia yaitu antara US GAAP ( General Accepted
Accounting Principles) oleh FASB Amerika Serikat dan IFRS ( International
Financial Reporting Standard ) oleh IASB Inggris semakin ketat. Namun, pada
awal tahun 2008 dalam forum G-20 ditetapkan bahwa standar akuntansi seluruh
dunia digunakan IFRS. Seluruh perusahaan yang masih menggunakan standar US GAAP
diharapkan bisa konvergensi ke IFRS. Hal ini tentu menjadikan suatu perdebatan
yang panjang, apakah keputusan yang diambil ini sudah keputusan yang bijaksana
untuk pelaksanaan standar akuntansi di dunia? Apakah terbukti IFRS lebih baik
dari US GAAP atau US GAAP masih merupakan yang terbaik di dunia?
Laporan
Keuangan dirancang untuk membantu para investor dalam menilai kinerja manajemen
dan memperkirakan arus kas dan keuntungan di masa depan. Pengungkapan yang ekstensif
memberikan informasi tambahan yang relevan untuk tujuan tersebut. IFRS juga
ditunjukan pada penyajian wajar. IFRS ini dirasa relevan bagi
perusahaan-perusahaan yang mengandalkan pasar modal internasional untuk
memperoleh pendanaan. Setelah tahun 2005, seluruh perusahaan Eropa yang
mencatatkan sahamnya akan menggunakan akuntansi penyajian wajar dalam laporan
konsolidasinya karena mereka akan menggunakan IFRS.
Tentu
dalam hal membuat standar akuntansi di berbagai negara mempunyai latar belakang
yang berbeda untuk menyusunnya. Terdapat berbagai faktor yang
melatarbelakanginnya seperti lingkungan, budaya, ekonomi, dan politik yang
berbeda sehingga menghasilkan sistem yang berbeda pula. Misalnya saja dalam
beberapa waktu lalu sebelum konvergensi IFRS, di Jerman yang ketat dengan
peraturan perpajakan yang menjadikan standar di Jerman menjadi terlalu
konservatif dan terlalu banyak (income smoothing). Di negara Perancis bebas
dalam memilih standar antara GAAP AS/ Prancis atau IFRS dibebaskan.
Penerapan IFRS, dalam penyusunan laporan keuangan akan mencerminkan nilai
sekarang (fair value) atau nilai pasar elemen/pos statemen keuangan dan dan
informasi tersebut akan digunakan investor/kreditor ataupun pengguna lainnya
sebagai pertimbangan pengambilan keputusan. Selain itu kualitas informasi
pelaporan keuangan akan menjadi relevan/keberpautan karena menggambarkan
keadaan sekarang dan informasi tersebut tidak bias terhadap keputusan yang
diambil. Namun perlu diketahui bahwa nilai pasar ini, tidak menunjukkan
karakteristik kualitas informasi yaitu keterandalan. Hal tersebut dikarenakan
informasi laporan keuangan tersebut tidak dapat diuji kebenarannya serta tidak
mencerminkan ketepatan penyimbolannya. Penilaian dengan menggunakan harga perolehan
memiliki keandalan lebih tinggi karena nilai tersebut dapat dibuktikan
berdasarkan dokumen transaksi dan dapat diverifikasi.
Karena dalam peraturan ketika penerapan US GAAP, pada contoh penilaian
LOCOM (Lower of Cost or Market). Bagaimana kita memilih yang rendah antara Cost
dengan Market. Ketika harga market lebih rendah maka yang dipilih adalah harga
pasar, sedangkan ketika harga market lebih tinggi maka yang digunakan adalah
harga cost. Hal ini menunjukkan bahwa dalam US GAAP mengandung nilai konservatisme.
Sedangkan ketika penerapan IFRS yang digunakan adalah nilai fair value, sesuai
harga wajar saat itu, maka baik harga itu tinggi ataupun rendah, fair valuenya
lah yang digunakan. Jadi, dalam penerapan IFRS ini, terdapat adanya pengurangan
derajat konservatisme. Selain itu, di IFRS menggunakan principle based yang
hanya mengatur hal-hal yang pokok dalam standar sedangkan prosedur dan
kebijakan detail diserahkan kepada pemakai sehingga hal ini tentu membuat
perusahaan tidak harus mengikuti aturan mereka sendiri. Sedangkan, di US GAAP
sudah dijelaskan secara detail bagaimana untuk melakukan penilaian dan
pencatatan. Pengungkapan dalam IFRS pun mengharuskan lebih banyak pengungkapan
laporan keuangan.
Maka, dari kesimpulan diatas ternyata masih banyak kekurangan dari IFRS dan
standar yang lain. Jadi, menurut pendapat saya, US GAAP masih merupakan standar
akuntansi terbaik di dunia dibandingkan dengan negara lain seperti Inggris,
Jerman, Prancis, Japan, dan lain-lain. Walaupun untuk saat ini standar akuntansi
yang digunakan adalah IFRS.
AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta
(Badab Standar Akuntansi Keuangan/FASB), hingga tahun 2002 Institut Amerika
untuk Akuntan Publik Bersertifikat.
a.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) terdiri
dari seluruh standar, aturan, dan regulasi keuangan yang harus diperhatikan
ketika menyusun laporan keuangan, laporan keuangan seharusnya menyajikan secara
wajar posisi keuangan suatu perusahaan dan hasil operasinya sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secar umum.
b.
Pelaporan keuangan
Laporan tahunan yang semestinya dibuat sebuah perusahaan AS yang
besar meliputi :
1)
Laporan manajemen
2)
Laporan auditor independen
3)
Laporan keuangan utama (laporan
laba rugi,arus kas,laba komprehensif, ekuitas pemegang saham)
4)
Diskusi manajemen dan analisis
atas hasil operasi dan kondisi keuangan
5)
Pengungkapan atas kebijakan
akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan
6)
Catatan atas laporan keuangan
7)
Perbandingan data keuangan
tertentu selama lima atau sepuluh tahun
8)
Data kuartal terpilih
Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan
AS yang diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk perusahaan saja.
Aturan konsolidasi mengharuskan seluruh anak perusahaan yang dikendalikan
(yaitu, dengan kepemilikan yang melebihi 50 persen dari saham dengan hak suara)
harus dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi anak perusahaan tersebut
tidak homogen. Laporan keuangan interim (kuartalan) diwajibkan untuk perusahaan
yang sahamnya tercatat pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya hanya berisi
laporan keuangan ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen secara
singkat.
c.
Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di Amerika Serikat mengasumsikan bahwa
suatu entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar
akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat tergantung pada
konsep penanding.
Standar
akuntansi yang berkualitas sangat penting untuk pengembangan kualitas struktur
pelaporan keuangan global. Standar akuntansi yang berkualitas terdiri dari
prinsip-prinsip komprehensif yang netral, konsisten, sebanding, relevan dan
dapat diandalkan serta berguna bagi investor, kreditor dan pihak lain untuk
membuat keputusan alokasi modal (SEC, 2000, dalam Roberts, et al. 2005).
Standar tersebut harus mencangkup :
1.
Konsisten dengan kerangka konseptual
yang mendasarinya.
2.
Jelas dan komprehensif, sehingga standar
tersebut dapat dimengerti oleh pembuat laporan keuangan,
auditor yang memeriksa laporan keuangan berdasarkan standar tersebut, oleh
pihak-pihak yang berwenang mengharuskan pemakaian standar tersebut serta para
pengguna informasi yang dihasilkan berdasarkan standar tersebut.
3.
Menghindari atau meminimumkan adanya prosedur
akuntansi alternatif, baik implisit maupun eksplisit dengan mengingat faktor comparability
dan consistency.
PRAKTEK
AKUNTANSI
Tidak
dapat dipungkiri bahwa Amerika
Serikat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kancah
internasional dan sangat kuat hampir di segala aspek kehidupan. Kita sering
mengalami kesulitan saat membedakan mana yang internasional dan mana yang
Amerika. Faktanya, dalam dunia akuntansi saat ini standar akuntansi yang
berlaku di Amerika Serikat disusun oleh Financial Accounting Standards
Board (FASB) dan telah diikuti oleh beberapa negara, baik secara
langsung maupun telah dimodifikasi. Sementara itu, Internasional
Accounting Standards (IASs), yang dikeluarkan oleh International
Accounting Standards Committee (IASC), belum diikuti oleh semua
negara, bahkan oleh negara-negara anggota yang tergabung dalam IASC tersebut.
Namun sejauh ini yang menjadi leading dalam standar acuan
adalah International Financial Reporting Standards (IFRS)
yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar